Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko optimistis angka vaksinasi COVID-19 akan terus meningkat selama Ramadan karena Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa vaksin tidak membatalkan puasa.
“Momentum shalat tarawih berjamaah di masjid dan mushola ini bisa menjadi media vaksinasi. Saya berharap jamaah yang berkumpul bisa dimanfaatkan untuk mendorong vaksinasi (rate),” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Para pemuka agama juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya mendongkrak angka vaksinasi COVID-19, sesuai hasil rapat persiapan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan selama Ramadhan dengan kementerian dan lembaga terkait, ujarnya.
Ia juga mendesak Kementerian Kesehatan untuk memastikan ketersediaan vaksin di berbagai daerah. Dia meminta kementerian tidak mengecewakan masyarakat karena pasokan tidak memenuhi permintaan.
Berita Terkait: Momentum Ramadhan untuk meningkatkan vaksinasi COVID-19: Menteri
Selain itu, ia juga mendesak kementerian terkait untuk melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam sosialisasi tentang surat edaran dari pejabat pemerintah terkait pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan dan kegiatan mudik Lebaran.
Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa umat Islam dapat melakukan shalat Tarawih dan shalat Idul Fitri secara massal di masjid-masjid dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Pemerintah juga mengizinkan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman masing-masing untuk merayakan Idul Fitri.
Pemerintah mewajibkan calon pemudik untuk mengambil dosis booster. Wisatawan yang baru menerima vaksin dosis pertama atau kedua perlu menunjukkan hasil tes negatif COVID-19, baik melalui tes antigen maupun PCR.
Berita Terkait: 21,7 juta orang Indonesia telah menerima dosis booster sejauh ini