Administrasi Dirgantara Amerika Serikat (NASA) mengumumkan rencana pendaratan perempuan pertama di bulan pada tahun 2024.
Kepala NASA Jim Bridenstine mengatakan program senilai $ 28 miliar itu bertujuan untuk membawa orang kembali ke permukaan bulan untuk pertama kalinya sejak 1972.
“Kami akan kembali ke bulan untuk menemukan penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi peneliti generasi baru,” kata Bridenstine dalam keterangannya, Senin (21/9).
“Sementara kami memperluas kehadiran kami secara berkelanjutan, kami juga membangun dorongan untuk mengambil langkah pertama umat manusia di planet merah,” kata Mars.
Misi ke bulan adalah bagian dari rencana Artemis NASA. Beberapa astronot akan diterbangkan ke bulan dengan roket baru NASA, Space Launch System (SLS) dan pesawat ruang angkasa Orion.
Bridenstine mengatakan kepada wartawan bahwa “beberapa risiko politik” sering mengancam pekerjaan NASA, terutama sebelum pemilihan penting. Jika Kongres AS menyetujui pendanaan awal sebesar 3,2 miliar dolar AS sebelum Natal, “kami masih berada di jalur yang benar sehubungan dengan pendaratan di bulan pada 2024,” kata kepala NASA itu.
Pengumuman NASA bahwa mereka akan mengirim seorang wanita ke bulan datang ketika Presiden Donald Trump mencoba lebih dekat dengan daerah pemilihan wanita menjelang pemilihan 3 November. [mg/lt]