Jakarta (ANTARA) – Pembersihan besar-besaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukan hanya upaya penegakan hukum, tetapi merupakan peluang pembenahan Kementerian BUMN dan seluruh perusahaan milik pemerintah, kata Menteri Erick Thohir.
“Pembersihan besar-besaran BUMN, seperti yang disampaikan Jaksa Agung sebelumnya, bukan hanya upaya kita menangkap (pelaku kesalahan), tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita memperbaiki sistem yang ada di BUMN dan kementerian itu sendiri,” ujarnya. demikian disampaikan di Kejaksaan Agung di Jakarta, Senin.
Upaya perbaikan sistem untuk memastikan langkah-langkah pencegahan korupsi jangka panjang dan berkelanjutan di badan usaha milik negara menjadi penting, tambah menteri.
“(Aspek penting dari tindakan ini) bukan untuk menangkap (pelaku), tetapi (untuk memastikan) bahwa tindakan ini dapat menyelamatkan, merestrukturisasi, dan menjadi solusi yang layak bagi kita semua,” katanya.
Presiden Joko Widodo dan Kementerian BUMN berkomitmen untuk membenahi perusahaan asuransi milik negara PT Asuransi Jiwasraya (Persero), antara lain dengan menggandeng Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), tambahnya.
“Sekarang kita bisa buktikan bahwa reformasi di Jiwasraya sudah hampir tuntas. Meski belum sempurna, tapi sudah di jalur yang benar,” tegas Menkeu.
Berita Terkait: Garuda Indonesia cari pemulihan lebih cepat setelah persetujuan proposal perdamaian
Mengomentari restrukturisasi yang sedang berlangsung pada maskapai milik negara Garuda Indonesia, dia mengatakan otoritas perlu mempertimbangkan hasil pemungutan suara kreditur, yang merupakan bagian dari proses kewajiban pembayaran utang yang ditangguhkan (PKPU).
“Target voting hanya 61 persen, tapi karena prosesnya transparan dan profesional, votingnya mencapai 97 persen. Ini pencapaian yang luar biasa,” ujarnya.
Reformasi yang berhasil di badan usaha milik negara telah menunjukkan bahwa kolaborasi yang profesional dan transparan antara lembaga pemerintah dapat menghasilkan hasil yang baik yang bermanfaat bagi semua, kata menteri.
“Dengan kerendahan hati, saya dan tim sangat mengapresiasi kerjasama yang terjalin dengan kejaksaan dan BPKP,” imbuh Thohir.
Berita Terkait: BUMN siap sponsori ASEAN Para Games: panitia