Hari ini, kami menerima 2.406.915 data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan), dan sama seperti pada tahap pertama, kami akan menyaring data untuk mengecualikan pegawai negeri sipil atau militer atau polisi.
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah sedang memfinalisasi data penerima bantuan subsidi upah (BSU) tahap kedua dengan melakukan verifikasi data penerima dengan data bansos lainnya, kata Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah.
“Hari ini kami menerima 2.406.915 data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan), dan sama seperti pada tahap pertama, kami akan menyaring data untuk mengecualikan PNS atau TNI atau Polri,” kata Fauziyah saat konferensi pers. dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka di Jakarta, Jumat.
Menkeu menegaskan, jika proses verifikasi data lancar, maka subsidi upah bisa dicairkan pekan depan.
“Seperti biasa, minggu depan setelah verifikasi dan validasi data akan kami cairkan (subsidi),” ujarnya.
Berita Terkait: Pencairan bantuan subsidi upah mulai Senin: Kementerian
Menkeu menyoroti perlunya validasi ulang data untuk memastikan penerima subsidi upah tidak tumpang tindih dengan skema bantuan sosial pemerintah lainnya, seperti Kartu Prakerja, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (Banpres). .
Penerima subsidi upah akan mendapatkan Rp600 ribu sekaligus, katanya.
Hingga Sabtu (14/9), pemerintah telah menyalurkan bantuan subsidi upah tahap pertama kepada 4.112.052 dari total 4.361.792 penerima. Fauziyah mengatakan, pencairan subsidi untuk 249.740 penerima lainnya tertunda karena tidak memiliki rekening bank.
Berita Terkait: Harapkan subsidi upah untuk mencakup lebih banyak pekerja: Ombudsman
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menawarkan dua opsi, yakni membuka rekening bank untuk mereka atau menyalurkan subsidi melalui perusahaan pos nasional PT Pos Indonesia, tegasnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Fauziyah dan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk memastikan penyaluran subsidi upah dan subsidi bahan bakar tunai secara mudah, cepat, dan akurat.
Presiden juga menyebut telah mengamati penyaluran subsidi BBM tunai langsung kepada warga di berbagai daerah, seperti Papua, Maluku, dan Lampung.
“Saya melihat penyaluran (subsidi) lancar, dan saya juga ingin penyalurannya mudah, cepat, dan akurat,” ujarnya.
Berita Terkait: Pemerintah bagikan subsidi upah tahap pertama kepada 4,1 juta pekerja
Berita Terkait: Menkeu targetkan pencairan subsidi upah selesai sebelum 2022-akhir