Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Amerika Serikat membuka perlombaan pada Selasa (2/11/2020) dan melanjutkan reli Wall Street yang dicetak kemarin jelang pemilihan presiden, yang diyakini akan menghasilkan kemenangan telak.
Dow Jones Industrial Average naik 312 poin (+ 1.2%) pada 8:30 pagi waktu setempat (21:30 WIB) dan selang waktu 15 menit kemudian menjadi 382,6 poin (+ 1,4%) menjadi 27.307, 61 dan The S&P 500 naik 36,3 poin (+ 1,1%) menjadi 3.346,52. Nasdaq menambahkan 73,1 poin (+ 0,7%) menjadi 11.030,67.
“Pada akhirnya, pasar menginginkan kejelasan, dan ancaman utama pasar saham minggu ini adalah munculnya gugatan presiden. Jika persaingan sangat ketat sehingga ada peluang untuk menggugat, menunda, atau memperpanjang suara, hal itu terjadilah. sebuah pembalikan, “kata Tom Essaye, pendiri The Sevens Report. untuk CNBC Internasional.
Pasar ekuitas juga naik setelah indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS versi ISM mencapai 50, atau tepatnya 59,3, pada Oktober. Artinya, manufaktur negara adidaya akan berkembang.
Jajak pendapat baru-baru ini oleh NBC News / Wall Street Journal menunjukkan bahwa mantan Wakil Presiden Joe Biden, sebagai calon penantang Demokrat, melampaui Donald Trump yang sedang menjabat dengan 52% suara pada hari terakhir pemungutan suara.
Pemilihan presiden AS akan memiliki 94 juta suara. Pasar bertaruh bahwa Biden akan menang telak sehingga kecil kemungkinannya untuk memperdebatkan hasil pemilihan presiden sehingga pemerintah dapat menyelesaikan fase kedua stimulus lebih cepat di masa depan.
Pemilihan anggota Senat juga penting untuk pasar karena akan mengurangi kelancaran kebijakan insentif fiskal.
Namun, sentimen negatif muncul di pasar, dimulai dengan perkembangan pandemi Covid-19 di AS, yang menyebabkan jumlah kasus meningkat menjadi lebih dari 81.400 pada hari Minggu, atau yang pertama mencatat tingkat psikologis. dari 81.000. CNBC Internasional.
Di Eropa, Inggris telah memberlakukan karantina regional (Jam malam) ketat, bergabung dengan Prancis, Jerman, Yunani, Belgia, dan Austria, yang memberlakukannya lebih awal setelah lonjakan kasus Covid-19 baru.
Beberapa perusahaan, termasuk Bayer dan Fox Corp., akan mempublikasikan kinerja keuangannya sebelum bel penutupan pasar.
TIM PENELITI CNBC INDONESIA
(ags / ags)