Jakarta – –
Internet Media pertama Sejak siang tadi, beberapa pengguna mulai mengeluh. Link Net selaku induk perusahaan juga memberikan penjelasan.
“Kami menginformasikan kepada Anda bahwa saat ini ada gangguan pada sistem komunikasi Kabel bawah laut (Kabel B2JS dan kabel Jakabare) digunakan oleh LinkNet dan beberapa penyedia layanan Internet lainnya, “kata Niki Sanjaya, Direktur Komunikasi Pemasaran PT Link Net Tbk, dalam keterangannya.
“Ini akan berdampak pada terganggunya layanan Internet yang digunakan oleh semua pelanggan semua provider yang menggunakan kabel bawah laut. Gangguan tersebut akan menurunkan kecepatan internet, terutama saat mengakses website luar negeri,” imbuhnya.
Pihaknya saat ini tengah mengupayakan pemulihan layanan kepada seluruh pelanggan dengan membeli tambahan bandwidth darurat dari sistem kabel bawah laut lain, yakni tambahan 200 GBPS per hari. Diharapkan pemulihan bisa selesai dalam 1×24 jam atau paling lama besok jam 08.00 WIB.
“Maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih telah menjadi pelanggan setia Media pertamadan kami selalu berusaha untuk terus memberikan layanan terbaik untuk Anda dan keluarga, “pungkasnya.
Jakabare SKKL sendiri dimiliki oleh Indosat. Seperti diberitakan sebelumnya, Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communication Indosat, mengatakan Jakabare SKKL telah bubar tadi pagi, Senin (4 Mei 2021).
Indosat Ooredoo mengumumkan SKKL (Sea Cable Communication System) dari Jakabare (Jawa, Kalimantan, Batam, Singapura) pagi ini pada pukul 9.37 WIB di daratan Changi, Singapura, terputus dari Singapura akibat sinkhole di daratan utama. “kata Steve.
Steve mengumumkan bahwa tim operasional saat ini sedang berusaha keras untuk menyambung kembali dan rencananya SKKL Jakabare akan kembali beroperasi dalam waktu 2×24 jam.
Menonton video “Frekuensi penayangan media pertama akan dicabut pada 17 November oleh Kominfo.“”
[Gambas:Video 20detik]
(fyk / fyk)