GridPop.ID – Apakah Anda merasa panas belakangan ini? Cuaca Itu panas?
Jika demikian, Anda tidak sendiri. Karena banyak orang merasakan hal yang sama.
Wah, kok Indonesia masuk musim hujan sejak Oktober lalu?
Kemudian banyak yang menghubungkannya dengan aktivitas siaga Gunung Merapi dan berita gelombang panas beredar di grup WhatsApp.
Apa yang terjadi?
Kepala Suku Dinas Analisis Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi mengatakan, wilayah Yogyakarta dan sekitarnya tidak turun hujan dalam beberapa hari terakhir.
Namun, ini bukan karena aktivitas Gunung Merapi.
Dalam beberapa hari terakhir, kondisi cuaca cerah membuat tidak ada awan yang menghalangi masuknya sinar matahari. Ini membuat cuaca terasa panas dan panas.
Adi menuturkan, panasnya cuaca di Indonesia bukan hanya karena gelombang panas, tapi juga bukan karena aktivitas Gunung Merapi.
“Tidak akan ada gelombang panas di Indonesia (saat ini),” kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (13 November 2020).
Penyebab musim hujan yang panas di Indonesia
Ia mengatakan, panas yang terjadi belakangan ini di seluruh wilayah Indonesia disebabkan oleh faktor klimatologi.
Dari sudut pandang klimatologi, Oktober dan November adalah periode transisi pergerakan semu matahari dari ekuator ke belahan bumi selatan, yang berpuncak pada 21 Desember di 23,5 lintang selatan (Tropic of Capricorn).
Bulan November hingga April merupakan musim hujan di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Bali dan Nusa Tenggara.
“Periode ini juga merupakan periode di mana pergerakan semu matahari bergerak ke selatan dari ekuator, dimulai pada tanggal 21 September – tepat di ekuator – dan bergerak pada tanggal 21 Desember (puncak) dari lintang selatan ke 23,5 lintang selatan”, kata Adi.
“Kemudian bergerak kembali ke ekuator untuk pergi lebih jauh ke lintang utara,” tambahnya.
Akibat fenomena tersebut, wilayah Indonesia akan mengalami penyinaran matahari yang lebih optimal selama periode tersebut dibandingkan pada bulan-bulan lainnya.
“Sehingga kami merasa suhu udara lebih panas dari biasanya,” ujarnya.
Adi menjelaskan, hal ini menyebabkan suhu udara terasa panas atau panas di siang hari saat musim hujan. Namun pada sore hari hari mendung dan segera turun hujan.
“Para peramal cuaca sering menyebut musim panas di Indonesia adalah musim hujan,” ujarnya.
Ia mengatakan hal tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap atmosfer di Indonesia, apalagi menimbulkan fenomena gelombang panas.
GridPop.ID
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
Ini musim hujan, kenapa cuaca di Indonesia panas? Ini deklarasi BMKG
Video yang direkomendasikan
Konten yang didanai