LINGKARAN MADIUN– Untuk pecinta astronomi, simpan keherananmu malam ini. Pasalnya, Hujan Meteor Orionid akan menghiasi langit malam Indonesia pada 21 Oktober 2020 mendatang.
Hujan meteor Orionid adalah fenomena langit tahunan saat Bumi melintasi ekor Komet 1P / Debu Halley.
Hujan meteor Orionid pertama kali ditemukan oleh EC Herrick (Connecticut, AS) pada tahun 1839 ketika dia membuat pernyataan bahwa aktivitas hujan meteor terjadi pada 8-15 Oktober.
Pada tahun 1840, Herrick kembali dan mengungkapkan bahwa waktu pasti hujan meteor berfrekuensi tinggi pada bulan Oktober tidak diketahui, tetapi aktivitas meteor diperkirakan terjadi pada 8-25 Oktober.
Pengamatan akurat pertama dari hujan meteor Orionid dilakukan oleh AS Herschel pada tanggal 18 Oktober 1864, ketika ia mengamati 14 meteor yang tampaknya berasal dari konstelasi Orion.
Setahun kemudian, pada 20 Oktober 1865, Herschel memastikan bahwa hujan meteor Orionid tampaknya berasal dari konstelasi Orion.
Orionid adalah salah satu hujan meteor yang aktivitasnya cukup tinggi antara 40 hingga 70 meteor per jam selama 2 hingga 3 hari berturut-turut.
Analisis data dari tahun 1984 hingga 2001 menunjukkan bahwa laju maksimum hujan meteor Orionid bervariasi antara 14 dan 31 meteor per jam per tahun.
Periode terkuat terjadi selama 12 tahun di abad ke-20. Pada malam puncak hujan meteor Orionid dari 2006 hingga 2012/2013, pengamat dapat menikmati 30 hingga 70 meteor per jam.