TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dalam webinar CSIS pada hari Rabu bahwa biaya untuk membantu mengurangi CO2 atau perubahan iklim sangat tinggi, dengan investasi yang diperlukan untuk menguranginya mencapai $ 365 miliar dan peran pemerintah 26 persen.
“Perkiraan pada 2030 mencapai 3,461 triliun rupee, dan perhitungan itu direvisi lebih tinggi lagi menjadi 3,779 triliun rupee,” kata menteri pada acara virtual pada 4 Agustus.
Artinya, katanya, negara dapat bekerja sama dengan sektor publik dan swasta di tingkat internasional untuk menyusun kebijakan atau kerangka kerja yang dapat mengimplementasikan perkiraan dan mengisi kesenjangan keuangan serta memenuhi komitmen perubahan iklim.
Sri Mulyani menyatakan tahun 2030 akan menjadi tonggak perubahan iklim dan momen kritis bagi banyak negara yang telah menandatangani Perjanjian Paris.
Menkeu juga mencontohkan maraknya bencana alam di dunia, seperti banjir dahsyat di Jerman, kebakaran hutan di Turki dan California, yang memotivasi semua negara untuk mewujudkan komitmen ini.
“Perubahan iklim itu nyata dan waktu yang tersedia semakin langka karena dunia saat ini memanas lebih dari 1 persen,” kata Sri Mulyani.
HENDARTYO HANGGI