Kupang (ANTARA) – Sebanyak tujuh pegawai Tentara Nasional Indonesia (TNI) (TNI-AL) di wilayah kekuasaan Flores Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dikabarkan telah menandatangani COVID-19.
Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli, saat dihubungi dari Kupang, Rabu, membenarkan adanya kasus staf TNI-AD yang terjangkit COVID-19. Dia mengatakan ketujuh pasien itu dikarantina.
“Ya, ada tujuh pegawai TNI-AD di Flores Timur yang diketahui terpapar COVID-19 dan sedang dikarantina di tempat yang aman,” ujarnya.
Ia mengatakan, para pasien saat ini sedang menjalani masa karantina di Rumah Retret Keluarga BHK Emaus Weri Larantuka dan memiliki ruangan yang luas dan nyaman sehingga mereka dapat menjalani karantina yang baik.
Baca juga: Dua pekan setelah penolakan tersebut, warga Desa Sagu-NTT siap untuk segera di tes COVID-19
Baca juga: Wakil Bupati Flotim mengajak anak muda untuk karantina di taman agar terhindar dari COVID-19
Mereka tidak akan dikarantina di kawasan RSUD Larantuka sehingga secara psikologis tidak mengganggu pasien masyarakat dan satu-satunya RS Pemerintah Kabupaten Flores Timur.
Wakil Bupati Agustinus juga mengimbau masyarakat tidak terlalu khawatir karena tertular COVID-19 di luar Flores Timur.
“Mereka juga baru pulang ke Flores Timur, sehingga potensi penyebarannya masih rendah,” ujarnya.
Meski begitu, Agustinus mengimbau warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya, mengingat penularan penyakit COVID-19 seperti teori fenomena gunung es.
Artinya satu pasien bisa mewakili 10 sampai 100 orang yang berpotensi tertular dan ada di masyarakat kita tapi belum diketahui, ujarnya.
Karenanya, masyarakat perlu tetap disiplin dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19, misalnya. B. Jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan setelah berada di keramaian, katanya. *
Baca juga: Flores Timur mengalokasikan Rp 14 miliar untuk COVID-19
Baca juga: Flores Timur mengarantina 24 warga yang sudah kembali dari Solo
