Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa AS dibuka pada Selasa (11/10/2020) setelah kembalinya aktivitas perburuan saham, yang diharapkan mendapat keuntungan dari ditemukannya vaksin Covid-19.
Dow Jones Industrial Average naik 356,4 poin (+ 1,21%) pada 8:30 pagi waktu setempat (21:30 WIB) dan 35 menit kemudian naik menjadi 308,9 poin (+ 1,05%) menjadi 29.788, 69 diturunkan. Indeks S&P 500 naik 24,6 poin (+ 0,69%) menjadi 3.609,73 dan Nasdaq naik 57,2 poin (+ 0,48%) menjadi 11.886,53.
Berita positif untuk vaksin Covid-19 kini semakin meningkat karena Moderna melaporkan bahwa efektivitas vaksinnya telah mencapai tingkat 94% pada fase ketiga penelitian. Ini mengungguli Pfizer, yang vaksinnya 90% efektif. Saham Moderna juga melonjak 11%.
Moderna menyatakan vaksin tersebut stabil hingga 30 hari pada 2-8 derajat Celcius (36-46 derajat Fahrenheit), yang merupakan suhu standar lemari es untuk menyimpan vaksin. Saat disimpan pada suhu -20 derajat Celcius, vaksin bisa bertahan hingga 6 bulan.
Sebagai perbandingan, vaksin yang diproduksi oleh Pfizer harus disimpan pada suhu -70 derajat Celcius. Jika ditemukan vaksin, diharapkan kegiatan ekonomi akan kembali berjalan sehingga kinerja perseroan kembali rebound, seperti United Airlines yang sahamnya naik 4% di awal sesi.
Namun, perkembangan positif ini masih dibayangi oleh risiko mendasar yang terkait dengan penyebaran virus saat ini, yang terus berkembang karena vaksin belum tersedia secara luas dalam waktu dekat.
Seminggu lalu, indeks Dow Jones yang berisi 30 saham unggulan, naik 4% dan rally untuk minggu kedua. Indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi pada hari Jumat dengan reli satu minggu sebesar 2,2%. Namun, Nasdaq turun 0,6%.
Satu reksa dana ekuitas siklis, iShares Russell 1000 Value Exchange Traded Fund (IWD), naik 5,7% minggu lalu, sementara dana investasi dengan saham pertumbuhan tinggi (saham teknologi mayoritas), iShares Russell 1000 Growth ETF (IMF), membalik. 1,2% runtuh.
Lebih dari 11 juta kasus Covid-19 telah dikonfirmasi di AS. Data dari Proyek Pelacakan COVID menunjukkan bahwa lebih dari 68.500 orang telah dirawat di rumah sakit karena virus corona. Studi National Cancer Institute (INT) di Milan, Italia, menunjukkan bahwa virus corona telah menyebar di Italia sejak September 2019, seperti dilansir Reuters.
Namun, Dan Russo, Kepala Perencana Pasar di Chaikin Analytics, mengatakan pasar dapat mengharapkan lonjakan tersebut. “Investor tampaknya lebih fokus pada pemantauan berita vaksin dan siap untuk mengabaikan lonjakan kasus dalam waktu dekat,” katanya. CNBC Internasional.
TIM PENELITI CNBC INDONESIA
(ags / ags)