Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID – TORONTO / CHICAGO. Para ilmuwan percaya bahwa vaksin Covid-19 tingkat tinggi yang dikembangkan di Rusia dan Cina memiliki sejumlah kekurangan potensial yang besar. Yakni, vaksin yang didasarkan pada virus flu biasa yang telah terpapar banyak orang, berpotensi membatasi efektivitasnya.
Reuters mengutip laporan koran Wall Street Vaksin CanSino Biologics, yang disetujui untuk digunakan oleh militer China, adalah bentuk modifikasi dari adenovirus tipe 5, atau Ad5. Perusahaan sedang dalam pembicaraan untuk mendapatkan persetujuan darurat di beberapa negara sebelum menyelesaikan uji coba skala besar.
Sementara itu, vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute di Moskow, yang telah disetujui di Rusia awal bulan ini, juga berdasarkan Ad5 dan adenovirus kedua yang kurang umum.
Baca juga: Mulai September, pengiriman vaksin korona Sputnik V dilakukan secara besar-besaran
“Saya khawatir tentang Ad5 karena banyak orang kebal,” kata Anna Durbin, peneliti vaksin di Universitas Johns Hopkins. Reuters. “Saya tidak tahu apa strategi mereka … mungkin tidak akan efisien 70%. Bisa jadi 40% efisien, dan itu lebih baik daripada tidak sama sekali, sampai sesuatu yang lain sedang terjadi. ”
Vaksin dianggap penting untuk mengakhiri pandemi yang telah merenggut lebih dari 845.000 nyawa di seluruh dunia. Gamaleya mengatakan pendekatan virus ganda akan menyelesaikan masalah kekebalan terhadap Ad5.
Kedua pengembang memiliki pengalaman bertahun-tahun dan telah menyetujui vaksin Ebola berdasarkan Ad5. Baik CanSino maupun Gamaleya tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.