Peneliti Inggris telah mengidentifikasi 50 planet baru menggunakan kecerdasan buatan (AI). Ini adalah terobosan teknologi dalam astronomi.
Para astronom dan ilmuwan komputer di University of Warwick mengembangkan algoritme pembelajaran mesin untuk mengumpulkan data Badan Antariksa AS (NASA) kuno tentang ribuan kandidat planet potensial.
Baca juga: Teleskop ini dapat mengambil gambar detail planet Saturnus
Namun, tidak selalu jelas calon mana yang asli. Ketika para ilmuwan mencari exoplanet (planet di luar tata surya kita), mereka mencari kemiringan cahaya, yang menandakan bahwa sebuah planet sedang bergerak di antara teleskop dan bintang.
Namun, penurunan ini juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti kebisingan latar belakang atau bahkan kesalahan kamera. Dilaporkan tentang CNNDitemukan bahwa AI baru dapat membedakannya.
Tim peneliti melatih algoritme dengan memintanya berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Teleskop Luar Angkasa Kepler NASA, yang telah menghabiskan sembilan tahun di luar angkasa untuk misi berburu dunia.
Setelah algoritme belajar untuk secara akurat memisahkan planet nyata dari positif palsu, algoritme tersebut digunakan untuk menganalisis kumpulan data lama yang belum dikonfirmasi di mana 50 eksoplanet ditemukan.
50 exoplanet yang mengorbit bintang lain berukuran dari Neptunus hingga lebih kecil dari Bumi. Beberapa planet memiliki orbit 200 hari, yang lain hanya satu hari. Sekarang para astronom tahu bahwa planet itu nyata, mereka dapat memprioritaskannya untuk pengamatan lebih lanjut. Hasil para peneliti dipublikasikan minggu lalu Rilis bulanan dari Royal Astronomical Society.
“Tidak ada yang menerapkan pembelajaran mesin ke validasi planet,” kata David Armstrong dari University of Warwick, penulis utama studi tersebut.
“Pembelajaran mesin telah digunakan untuk menentukan peringkat kandidat planet, tetapi tidak pernah dalam kerangka kerja probabilistik yang Anda butuhkan untuk benar-benar memvalidasi sebuah planet.”