Di salah satu momen debat calon presiden, mantan wakil presiden Joe Biden ucapkan “insyaallah ” saat membahas masalah perpajakan Donald truf. Pidato Biden pun ramai diperbincangkan di media sosial.
Dilaporkan CNNPada Kamis (1/10/2020), sebagai langkah awal, Biden mendesak Presiden Donald Trump untuk mengetahui kapan publik Amerika akan melihat pengembalian pajak yang telah lama ditunggu-tunggu, ia bertanya: “Kapan? Tuhan menginginkannya?”
Bagi umat Islam, “insyaallah” diartikan sebagai komitmen yang kuat untuk menepati janji. Namun, secara umum, “insyaallah” sering diidentikkan sebagai respon “tanpa komitmen” terhadap suatu pertanyaan. Padahal, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pernyataan “insyaallah” seharusnya menjadi tanda bahwa seseorang bertekad untuk melakukan sesuatu yang telah dikatakan.
Secara harfiah, istilah “insyaallah” terdiri dari tiga kata Arab (in sha Allah) yang diterjemahkan menjadi “Insya Allah”. Secara spiritual, itu melambangkan ketundukan pada kehendak Tuhan. CNN menulis bahwa “insyaallah” dapat dianggap sebagai padanan Muslim dari ucapan Yiddish: “Manusia berencana dan Tuhan tertawa”.
Anak-anak di dunia Muslim akan sering mengatakan bahwa ketika orang tua menjawab pertanyaan dengan “insyaallah”, yang disebut CNN sebagai janji ingkar, sementara ketepatan waktu yang tidak dapat diandalkan sedikit dikaitkan dengan “waktu insyaallah.”
“Ya, Joe Biden mengatakan ‘Insya Allah’ selama debat # Debates2020,” komentator politik Wajahat Ali tweeted.
Perbincangan di media sosial menyebutkan bahwa ungkapan “ insyaallah ” yang diucapkan oleh Biden merupakan sindiran kepada Trump, yakni tentang ketidakpastian pengembalian pajak Trump. Trump dianggap hanya membayar pajak Insya Allah.
Lihat juga video “ Pengguna internet meminta mikrofon Donald Trump dimatikan selama debat ”: