Sumber: Business Insider | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID – NEW YORK. Inggris adalah negara pertama di dunia yang divaksinasi virus corona. Sayangnya, dua penerima pertama mengalami saat-saat yang sangat buruk pada hari pertama peluncuran vaksin.
“Seperti praktik umum dengan vaksin baru, Administrasi Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) telah menyarankan mencegah orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan agar tidak menerima vaksinasi ini setelah dua orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan bereaksi negatif kemarin.” kata Stephen Powis, Direktur Medis Layanan Kesehatan Nasional Inggris.
Pfizer merupakan salah satu perusahaan farmasi yang berhasil mengembangkan vaksin korona menjelang akhir tahun ini. Vaksin korona yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech memiliki tingkat efektivitas 95%.
Pfizer dan BioNTech adalah mitra pengembangan vaksin korona asal Jerman yang telah menguji vaksinnya di seluruh dunia dan melibatkan lebih dari 40.000 relawan untuk menerima dua dosis vaksin atau dua dosis injeksi plasebo.
Baca juga: Inggris mulai vaksinasi hari ini, titik balik dalam perang melawan virus corona
Pada Selasa (8/12), US Vaccines Board menerbitkan pedoman penggunaan vaksin Pfizer dengan tingkat keamanan dan efek samping.
Di hari yang sama, vaksin Pfizer Corona juga resmi diberikan di Inggris. Margaret Keenan menjadi orang pertama di dunia yang menerima vaksin Pfizer COVID-19 di luar penelitian. Nenek 90 tahun dari Inggris ini sedang divaksinasi di rumah sakit Coventry.
Inggris adalah negara barat pertama yang memulai vaksinasi massal. Ini dipuji sebagai titik balik penting dalam perang melawan virus corona.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sedang meninjau suntikan COVID-19 untuk persetujuan darurat. Keputusan diharapkan dalam beberapa hari.
Saat ini FDA belum menyelidiki lebih lanjut kelayakan penggunaan vaksin korona Pfizer untuk masyarakat. Selain itu, sejumlah efek samping ringan dicatat dalam rangkaian penelitian yang dilakukan.
Efek samping vaksin Pfizer Corona
Dikutip dari Business Insider, Orang di bawah usia 55 melaporkan lebih banyak efek samping. Efek samping vaksin korona ini biasanya muncul dalam beberapa hari setelah menerima dosis dan hanya bertahan rata-rata satu atau dua hari.
Memang, berdasarkan data yang diterbitkan oleh FDA, para peneliti di sana menentukan bahwa tidak ada masalah keamanan spesifik yang dapat menghalangi penerbitan izin darurat.
Baca juga: Peringatan dari WHO: Adanya vaksin bukan berarti bebas dari Covid-19