Pada hari Sabtu, pesawat penumpang Srivijay Air kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara setelah terbang dari ibu kota Indonesia, Jakarta. Ada 62 orang di dalam penerbangan domestik ini. Pejabat memberikan informasi ini. Adita Irawati, juru bicara Kementerian Perhubungan Indonesia, mengatakan pesawat Boeing 737-500 terbang keluar dari Jakarta sekitar pukul 13.56 dan hilang kontak dengan menara kendali sekitar pukul 14:40.
Menurut maskapai tersebut, pesawat tersebut terbang dari Jakarta ke Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, di pulau Kalimantan, Indonesia. Durasi penerbangan ini sekitar 90 menit. Selain 56 penumpang di pesawat ini, ada enam awak pesawat. Pesawat yang hilang itu akan digeledah berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional dan Komite Keselamatan Jalan Nasional, kata Irawati dalam sebuah pernyataan.
Sebagian besar perjalanan dari Jakarta ke Pontianak melintasi Laut Jawa. Sejauh ini belum ditemukan bukti adanya pesawat yang hilang tersebut. “Penerbangan Srivijay Air SJ182 turun hingga 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit. Butuh waktu sekitar empat menit penerbangan dari Jakarta,” menurut FlighterDar24.com, situs web pelacakan lalu lintas udara waktu nyata global.
Penerbangan Sriwijaya Air # SJ182 kehilangan ketinggian lebih dari 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit, sekitar 4 menit setelah lepas landas dari Jakarta.https://t.co/fNZqlIR2dz pic.twitter.com/MAVfbj73YN
– Flightradar24 (@ flightradar24) 9 Januari 2021
Pada saat yang sama, nelayan dari rantai “Kepulauan Seribu” di utara Jakarta melihat beberapa potong besi pada Sabtu sore yang diyakini sebagai bagian dari pesawat, menurut media setempat. Kerabat dan teman penumpang di bandara Jakarta dan Pontianak terlihat menangis dan berdoa di saluran televisi.
Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, menghadapi kecelakaan karena penyeberangan dan peraturan keselamatan yang buruk di jalan raya, laut dan transportasi udara.
Patut dicatat bahwa pada Oktober 2018, hanya beberapa menit setelah terbang dari Jakarta, pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air jatuh di Laut Jawa, menewaskan 189 orang di dalamnya. Srivijay Air adalah salah satu layanan penerbangan termurah di Indonesia, menangani lusinan penerbangan domestik dan internasional.