Jakarta, CNBC Indonesia – Dampak pelonggaran pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang dimulai Maret menyebabkan penurunan penjualan mobil di Februari. Banyak orang lebih suka menunggu beberapa minggu untuk menerima diskon sepuluh hingga sepuluh juta. Akibatnya, penjualan bulan lalu sulit untuk ditingkatkan.
“Februari turun sekitar 7% dibanding Januari karena masyarakat sudah pasti menunggu kebijakan keluar di tengah-tengah pengumuman. Penjualan grosir atau factory-to-dealer sebanyak 49.202 sedangkan penjualan eceran sebanyak 46.943 unit,” ujarnya.
Pada Januari 2021, penjualan grosir telah mencapai 52.910 unit. Namun, penjualan Februari turun selama dua bulan berturut-turut. Pasalnya, pada Desember hingga Januari juga terjadi penurunan. Pada akhir tahun lalu, penjualan sebanyak 57.507 unit. Namun, ada potensi peningkatan setidaknya di bulan ini.
“Kalau bulan ini masih alot menjual 100.000 unit, tapi mudah-mudahan 70-80.000 unit,” ucapnya.
Pernyataan ini jika Anda mencari penjualan dalam 9 hari pertama. Meski belum mendapatkan data lengkapnya, Kukuh mengaku sudah mendapat laporan bahwa penjualannya meningkat di banyak toko atau showroom. Faktanya, peningkatan itu berkali-kali lipat lebih tinggi.
“Ada teman yang mengabarkan kalau dulu Oulet pesan 5 atau 6 unit per hari, sekarang jadi 20 unit / hari. Atau yang 5, 6, 7 unit sekarang 25 unit / hari,” kata Kukuh.
(Hai hai)