Indonesia disebut cincin api. Karena merupakan salah satu bagian dunia yang paling sensitif, gempa bumi sering terjadi di antara bencana alam lainnya.
Baca Juga: Apa Kontroversi Ram Setu Yang Membentang Bermil-mil di Bawah Laut?
Mengapa Indonesia menderita bencana alam?Alasan terjadinya bencana alam di Indonesia adalah karena berada di “Cincin Api”. Selain Indonesia, Jawa dan Sumatera juga masuk dalam kawasan ini. Itu terletak di tepi Samudra Pasifik dan merupakan daratan paling berbahaya di dunia.
Pulau Sulawesi di Indonesia telah mendatangkan malapetaka – foto simbolis (murexdive)
Cincin Api adalah zona gempa aktif
Disini gempa menyebabkan gempa mengguncang gempa. Hal ini juga menyebabkan tsunami di wilayah tersebut. Area ini mencakup area seluas kurang lebih 40.000 kilometer persegi. 75% gunung berapi aktif dunia ada di sini.
Baca juga: Pasukan Wanita Pemberani Pakistan Menangkap Penjahat Saat Skating
Menurut laporan Geological Survey of America, 90 persen gempa bumi dunia terjadi di wilayah ini dan 81 persen gempa bumi besar juga terjadi di wilayah ini. Masyarakat di sini kini sudah mulai menggunakan ban rusak untuk mencegah bangunan runtuh akibat gempa.
Baca Juga: Mengapa Mahasiswa Universitas Korea Selatan Memperjuangkan Bahasa Hindi?
Ngomong-ngomong, cuaca di Indonesia sangat berbeda. Ini memiliki jumlah pulau tertinggi di dunia yang dapat tersebar dari London hingga New York. Inilah alasan mengapa badai dan sambaran petir sering terjadi di sini.
Gempa dan tsunami yang terjadi di sini pada tahun 2004 masih diingat – foto indikatif
Lagipula, mengapa gempa bumi
Padahal, ada banyak lempeng di bumi yang bergeser dari waktu ke waktu. Prinsip ini disebut lempeng tektonik dalam bahasa Inggris dan lempeng tektonik dalam bahasa Hindi. Menurut teori ini, lapisan atas bumi memiliki ketebalan sekitar 80 hingga 100 kilometer, yang disebut Sthal Mandal. Di belahan dunia ini terdapat lempengan-lempengan yang pecah di banyak bagian yang mengapung.
Baca Juga: Dijelaskan: Apakah Diktator Kim Jong Takut dengan Adiknya yang Perkasa?
Biasanya pelat ini bergerak dengan kecepatan 10-40 milimeter per tahun. Namun, beberapa di antaranya juga memiliki kecepatan 160 milimeter per tahun. Skala richter digunakan untuk mengukur intensitas gempa bumi. Ini dikenal sebagai Skala Uji Magnitudo Richter. Gelombang gempa diukur pada skala Richter dari 1 hingga 9.
90 persen gempa bumi dunia terjadi di wilayah ini dan 81 persen gempa bumi besar juga terjadi di wilayah ini – Foto (news18 Indonesian via Reuters)
Bagaimana intensitasnya?
Intensitas gempa diukur dengan gelombang energi yang memancar dari pusatnya (episentrum). Gelombang yang membentang ratusan kilometer ini bergetar. Ada retakan di bumi. Ketika kedalaman bumi dangkal, energi yang keluar darinya sangat dekat dengan permukaan dan menyebabkan kehancuran yang mengerikan. Gempa jauh di dalam bumi tidak menyebabkan kerusakan besar di permukaan. Tsunami terjadi saat ada gempa bumi di laut.
Tsunami di Indonesia menewaskan jutaan orang
Gempa bumi tahun 2004 dan tsunami yang diakibatkannya masih diingat. Kemudian gempa bumi berkekuatan 9,1 skala richter menimbulkan tsunami yang berdampak sangat negatif di Sumatera. Sangat buruk sehingga dianggap sebagai salah satu bencana alam paling berbahaya dalam sejarah dunia. Itu mempengaruhi 14 negara. Indonesia juga menjadi korban utama tsunami ini, yang menewaskan sekitar lakh dari 68.000 orang pada saat itu.