Jakarta: Di Indonesia, jumlah kematian akibat siklon terus meningkat. Di provinsi Nusa Tenggara timur Indonesia, korban tewas akibat banjir dan tanah longsor akibat Topan Seroja telah meningkat menjadi 179, dengan 45 orang masih hilang. Joseph Nye Soi, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, mengatakan pada konferensi virtual dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana: “Kami telah mampu menjangkau semua daerah yang terkena dampak dan tidak ada desa yang tidak tersentuh.” Baca juga – Saudara Kembar yang Menikah dengan Saudara Kembar dan Tidak Bisa Lagi Mengenali Pasangannya; Ini bertukar….
Soi mengatakan masih banyak jembatan yang putus yang harus diperbaiki yang berdampak pada kegiatan ekonomi. Dia mengatakan bahwa dengan bantuan tentara dan kapal negara, banyak solusi sementara telah disepakati. Baca Juga – Peringatan Gempa Tsunami: Gempa 7,7 SR di Pasifik, Peringatan Tsunami Dikeluarkan
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi laut hingga enam meter dipicu setelah topan Badai Seroja melanda Laut Sawu di timur provinsi Nusa Tenggara di selatan. Topan Saroja adalah topan kesepuluh yang melanda Indonesia sejak 2008. Badai ini berdampak paling besar akibat tanah longsor. Baca Juga – Lukisan Tertua di Dunia: Lukisan Tertua di Dunia, 45.000 Tahun …