Jakarta, CNN Indonesia –
Para peneliti yakin mereka telah menemukan bukti adanya danau di bawah permukaan es di Kutub Selatan Mars yang mengandung air asin.
Pada 2018, peneliti mengatakan ada persediaan air di danau bawah tanah besar di Mars. Sekarang ada tiga mata air lagi untuk danau air asin yang mengelilingi danau utama.
Namun, mereka memperkirakan bahwa air ini bisa sangat asin karena suhu beku di daerah kutub Mars. Air ini bisa sangat asin sehingga tidak mendukung kehidupan. Mirip dengan danau garam di bumi.
Namun, para peneliti memperkirakan bahwa ada mikroba ekstremofil di Bumi yang dapat hidup dalam kondisi yang sangat tidak bersahabat ini. Jadi terbuka kemungkinan adanya kehidupan di sistem kutub laut bawah tanah Mars.
Menurut ESA, danau dan cekungan air kecil lainnya menyerupai danau subglasial di bawah lapisan es di Greenland, Kanada, dan Antartika.
Namun, beberapa ahli masih tidak percaya bahwa ada air cair di bawah permukaan es Mars.
Alasannya, danau tersebut harus sangat asin agar tetap cair di bawah permukaan es. Namun, untuk menopang kehidupan, salinitas danau di BUmi ini tidak bisa lima kali lebih asin dari air laut.
“Di … kolam air asin di Antartika (di Bumi) tidak banyak kehidupan yang aktif … dan mungkin memang begitu [di Mars]”John Priscu, seorang ilmuwan lingkungan di Montana State University, seperti dikutip alam.
Bagaimana danau air asin ditemukan di bawah permukaan Mars?
Penjelajah Mars Badan Antariksa Uni Eropa (ESA) telah menemukan bukti adanya lebih banyak air cair di bawah es di kutub selatan Mars.
Berdasarkan data radar MARSIS mereka, para peneliti menemukan tiga danau bawah tanah di Mars. Danatu terbesar berukuran 20×30 kilometer.
Sebelumnya, pada 2018 lalu, kendaraan European Mars Express menemukan bahwa lapisan es di Mars memiliki bagian cair di bawah permukaannya.
Hasil pada tahun 2018 sangat skeptis, karena hanya didasarkan pada 29 pengamatan dari tahun 2012 hingga 2015. Hasil baru didasarkan pada 134 observasi antara tahun 2012 dan 2019.
Pada titik ini, tim di belakang Mars Express menggunakan instrumen MARSIS untuk memeriksa dasar lapisan es. MARSIS dapat mengirimkan gelombang radio yang memantulkan informasi tentang jenis material di permukaan Mars.
Jenis material yang berbeda mencerminkan sinyal dengan cara yang berbeda. Metode yang sama digunakan untuk menemukan danau subglasial di bawah permukaan es di Bumi.
Alhasil, perangkat yang mengapung di orbit Mars itu berhasil memetakan dana 20 kilometer di bawah permukaan es hingga 1,5 kilometer di Mars.
Saat ini, atmosfer Mars yang sangat tipis membuat air tidak mungkin ada di permukaan planet merah.
Namun, menurut ESA, ada kemungkinan air tanah bisa bertahan jutaan atau milyaran tahun. Era ketika Mars lebih hangat dan lebih basah. Jadi planet ini memiliki danau, sungai, dan lautan, demikian dilaporkan Atlas baru.
(Ex)