Buenos Aires – –
Sepak bola Argentina kembali dilanda kabar duka. Setelah Diego MaradonaAda lagi pelatih Argentina yang sudah meninggal Alexander Sabella yang membawa Tim Tango ke Final Piala Dunia 2014.
Sabella menutup usianya di usianya yang ke 66, Selasa (8 Desember 2020) waktu setempat. Sabella telah dirawat di rumah sakit selama dua minggu di unit perawatan intensif setelah kesehatannya memburuk.
Sabella dikabarkan telah terserang virus yang belum bisa dipastikan apakah itu Covid-19 atau bukan. Namun, menurut pemberitaan media lokal Argentina, Sabella meninggal karena penyakit jantung.
“Asosiasi Sepak Bola Argentina melalui Presidennya Claudio Tapia menyampaikan belasungkawa atas kepergian mantan pelatih nasional Argentina Alejandro Sabella. Pelukan hangat untuk keluarga dan kerabat yang mereka tinggalkan,” demikian pernyataan resmi Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA).
Setelah kepergian mendadak Maradona pada 25 November, sepak bola Argentina tidak berhenti berduka. Nama Sabella memang tidak sebesar Maradona, tapi dia salah satu pelatih yang bisa membantu Argentina melaju ke final Piala Dunia.
Pada 2014, Sabella tinggal selangkah lagi untuk menyerahkan trofi Piala Dunia ketiga bagi negaranya sekaligus trofi pertama Lionel Messi. Sayangnya Argentina kalah 1-0 dari Jerman dengan gol Mario Goetze di perpanjangan waktu.
Sabellla pernah bertanggung jawab atas Argentina dari 2011 hingga 2014 sebelum akhirnya mengundurkan diri setelah Piala Dunia 2014. Di luar timnas Argentina, Sabella hanya bertugas di klub Estudiantes dari tahun 2009 hingga 2011.
Saat Anda masih bermain Alexander Sabella tidak pernah merasakan kesulitan Liga Premier sejak 1978 bersama Sheffield United dan Leeds United. Sabella menghabiskan tiga tahun di Inggris sebelum kembali ke Argentina pada 1982 dan gantung sepatu tujuh tahun kemudian.
Prestasi terbesarnya membawa Estudiantes menjuarai Copa Libertadores 2009 dan Liga Apertura Argentina 2010. Adios, Sabella.
(mrp / mentah)