UDARA menjadi bagian penting dari kehidupan di bumi ini. Air adalah sumber pertumbuhan bagi makhluk apapun. Kehadiran air telah dijelaskan secara ekstensif dalam kitab suci Quran dan Sains.
Dalam buku ‘Tafsir Ilmi Air dari Perspektif Alquran dan Sains’ yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Alquran Mushaf, Badan Litbang Kementerian Agama RI dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) disebutkan bahwa hujan masuk ke dalam Menembus bumi.
Baca juga: Keberadaan gunung berapi bawah laut dijelaskan dalam Alquran dan sains
Sebagian air yang menembus tanah tetap berada di dalam sebagai uap air atau mengalir ke lapisan batuan yang lebih dalam dan disimpan sebagai air tanah.
Buku tersebut menunjukkan bahwa di daerah hilir hilir air tanah muncul sebagai sumber di hulu sungai atau di tebing. Jika air tanah ini bertekanan cukup, mata air tersebut bahkan bisa menyembur ke atas sebagai mata air artesis.
Ini seperti yang dikatakan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam Kitab Suci Al-Qur’an Surat Al Qamar ayat 12:
“Dan kami membuat bumi dipenuhi mata air, jadi air bertemu untuk tujuan tertentu.” (Surat al-Qamar: 12)
Air di dalam bumi disebut dengan airtanah, secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama disebut airtanah dangkal dan menempati bagian dekat permukaan, termasuk kelembaban tanah dan airtanah dangkal atau air sumur.
Yang kedua biasa disebut air tanah dalam, yang disebut air dalam batuan atau air dengan kedalaman lebih dari 50 meter. Dalam tanah atau batuan, air menempati ruang antara butiran atau ruang medium, yang juga dikenal sebagai ruang pori.
Baca juga: Alquran dan sains menggambarkan bulan sebagai satelit alami bumi
Secara umum, terdapat keterkaitan antara ruang pori yang satu dengan pori lainnya yang memungkinkan air berpindah antar butir sehingga tercipta aliran airtanah. Istilah “sekeras batu memiliki pori-pori” digunakan sebagai perumpamaan dalam Alquran.
“Setelah itu hatimu akan sekeras batu, bahkan lebih keras. Meskipun sungai mengalir di antara bebatuan dan muncul celah di antara mereka dan kemudian melompat keluar dan ada seluncuran di antara mereka. Jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidak peduli tentang apa kamu lakukan. “(Surat al-Baqarah: 74)