Ini menandai titik balik dalam upaya dekarbonisasi di Indonesia.
Jakarta (ANTARA) – Direksi Bank Dunia pada Sabtu menyetujui pinjaman sebesar USD380 juta untuk pembangunan pembangkit listrik pumped storage pertama di Indonesia.
Pembangkit listrik tersebut akan dibangun di hulu Sungai Cisokan antara Jakarta dan Bandung dengan kapasitas 1.040 megawatt (MW).
“Kami menyambut baik proyek tersebut karena PLTA tersebut akan menjadi yang pertama di Indonesia. Ini menandai titik balik dalam upaya dekarbonisasi Indonesia,” kata Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen.
Ke depan, Bank Dunia akan terus mendukung negara dalam berbagai upaya untuk mencapai pembangunan yang tangguh, berkelanjutan, dan inklusif yang akan membawa manfaat bagi negara.
Pembangunan pembangkit listrik tenaga air bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik selama beban puncaknya, sambil mendukung transisi energi dan memenuhi tujuan negara untuk mengurangi emisi CO2.
“Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui pengembangan energi terbarukan, penghematan energi dan penggunaan teknologi energi bersih,” kata Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Alam.
Selain itu, ia mencontohkan pengurangan emisi di sektor energi dapat didorong melalui berbagai langkah, antara lain penyediaan listrik oleh produsen energi terbarukan dan penerapan efisiensi energi.
Saat ini, lebih dari 80 persen listrik untuk jaringan listrik Jawa-Bali, yang memasok energi bagi 70 persen penduduk Indonesia, berasal dari bahan bakar fosil.
Menurut Menkeu, salah satu upaya penting untuk mendukung agenda dekarbonisasi Indonesia adalah pembentukan fasilitas penyimpanan energi untuk memungkinkan integrasi sumber energi terbarukan ke dalam jaringan listrik.
“Pembangkit listrik penyimpanan yang dipompa memainkan peran yang sangat penting dalam hal ini,” tambahnya.
Dia juga mengatakan dia yakin fasilitas tersebut akan memiliki potensi untuk menambah kapasitas pembangkit yang signifikan untuk memenuhi permintaan beban puncak; Menyediakan kapasitas penyimpanan yang besar untuk menerima energi terbarukan dalam jumlah yang lebih besar; dan meringankan jaringan transmisi.
Hal ini akan memberikan listrik yang lebih hijau dan andal yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen di wilayah Jawa dan Bali.