TOKYO, investor.id – Sony mengatakan Selasa (4/8) bahwa laba bersihnya pada kuartal pertama 2020 melonjak 53,3%. Namun, perusahaan elektronik Jepang memperingatkan bahwa keuntungan tahunan mungkin menurun dua digit, karena pandemi virus corona Covid-19 terus mengaburkan prospeknya.
Raksasa produsen PlayStation mengatakan laba bersih untuk kuartal April-Juni mencapai 233,25 miliar yen (US $ 2,2 miliar), dengan peningkatan yang signifikan pada segmen layanan permainan dan jaringan, dan layanan keuangan.
Peningkatan laba juga dibantu oleh kinerja ekuitas yang kuat, yang mendorong peningkatan pendapatan sebelum pajak perusahaan. Meski begitu, catatan laba operasi perusahaan turun 1,1% menjadi 228,39 miliar yen, dan angka penjualan membukukan kenaikan 2,2% menjadi 1,97 triliun yen.
Tingkat permintaan global untuk unduhan permainan tahun ini kabarnya mengalami lonjakan, karena aturan karantina atau kuncitara apa yang diberlakukan pemerintah memaksa orang untuk tinggal di rumah. Di sisi lain, pandemi Covid-19 telah membawa serangkaian faktor negatif ke Sony, termasuk kemerosotan di bidang manufaktur, pembatalan acara musik dan penutupan bioskop.
“Penerapan aturan karantina terus memengaruhi lini produksi Sony, sementara pada saat yang sama menekan penjualan produk elektroniknya dan film-film yang muncul di bioskop. Catatan itu adalah laporan triwulanan yang cukup sulit untuk Sony, karena ada lebih banyak faktor negatif daripada yang positif. Sony masih diharapkan untuk pulih secara bertahap selama sisa tahun fiskal tetapi dengan syarat bahwa gelombang kedua pandemi utama tidak muncul. “Jika ada kebangkitan serius dari virus itu akan menjadi cerita yang berbeda, “Hideki Yasuda, seorang analis Ace Research Institute di Tokyo, mengatakan AFP.
Sony mengingatkan bahwa laba bersih tahunan pada Maret tahun depan akan turun 12,4% menjadi 510 miliar yen, dan laba operasi tahunan turun 26,7% menjadi 620 miliar yen. Sementara itu, angka penjualan tahunan terlihat naik 0,5% menjadi 8,3 triliun yen.
PS5 Masih Sesuai Jadwal
Meskipun krisis kesehatan saat ini, PlayStation versi terbaru yang paling ditunggu-tunggu diharapkan akan dirilis akhir tahun ini. Analis berpendapat bahwa rencana rilis PlayStation telah membantu menjaga harga saham perusahaan.
Selama periode April-Juni, segmen game andalan perusahaan mengalami peningkatan penjualan sebesar 32% berkat permintaan yang kuat dari judul dan layanan terkait. Angka penjualan tahunan dari segmen game juga masih di jalur dengan peningkatan 26% persen.
Namun ada berita di tempat lain yang kurang positif, di mana penjualannya turun 12% di divisi musik, dan sebanyak 6% di segmen film.
Bisnis produk elektronik perusahaan mencatat penurunan tajam penjualan sebesar 31% karena dampak pandemi dan nilai tukar mata uang asing yang tidak menguntungkan.
“Untuk tahun depan, banyak yang melanjutkan tentang kinerja PS5. Tetapi masih terlalu dini untuk menilai popularitas konsol baru. Tidak ada yang bisa memprediksi dengan pasti bagaimana performanya sebelum diluncurkan,” kata Yasuda. AFP.
Sementara itu, Kepala Bagian Keuangan Hiroko Totoki mengatakan kepada wartawan bahwa produksi konsol baru berjalan dengan baik ke musim penjualan akhir tahun. Namun dia mengakui situasi yang menantang yang dihadapi oleh perusahaan secara keseluruhan, yaitu terkait dengan pandemi dan ketegangan Amerika Serikat (AS), Cina, termasuk mengenai Huawei, yang memengaruhi garis besarnya.
Mengenai pandemi, tambah Totoki, perusahaan harus beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. “Kami menganggap tahun fiskal 2020 sebagai waktu untuk pulih dari dampak virus korona dan mempersiapkan diri untuk lingkungan pasca-virus corona,” katanya.
Editor : Selamat Amanda Amalia ([email protected])
