TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan bahwa diabetes adalah salah satu komorbiditas atau komorbiditas utama di antara pasien positif Covid-19 di ibu kota. Akibat diabetes, orang dengan Covid-19 menderita kondisi kesehatannya yang memburuk.
“Banyak pasien kami memiliki penyakit diabetes,” kata Widyastuti dalam diskusi online pada hari Rabu, 5 Agustus 2020.
Kepala Divisi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, prevalensi diabetes di ibu kota tinggi. Dari hasil riset kesehatan dasar 2018, katanya, prevalensi diabetes di Jakarta mencapai 3,4 persen dari total populasi.
Dengan angka prevalensi ini, jumlah penderitanya diabetes di Jakarta memiliki potensi mencapai 260 ribu orang. Namun, menurut Dwi Oktavia, 160.000 orang telah memasuki pemerintah daerah.
Menurut Dwi, dengan prevalensi 3,4 persen, jumlah penderita diabetes positif yang dikonfirmasi di Covid-19 di Jakarta diperkirakan 700-800 orang. Sementara hingga Selasa, 4 Agustus 2020, jumlah total pasien Covid-19 yang dikonfirmasi positif di Jakarta telah mencapai 22 ribu orang.
“Tetapi dari data mereka yang masuk, ada 500-600 orang yang diidentifikasi (positif Covid-19 dengan diabetes komorbiditas),” kata Dwi Oktavia.
Spesialis penyakit dalam, Roy Panusunan Sibarani menjelaskan bahwa diabetes tidak termasuk dalam faktor risiko tertular Covid-19. Secara sederhana, katanya, diabetes berhubungan dengan hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, yaitu insulin.
Sementara Covid-19 belum diketahui apakah itu dipengaruhi oleh insulin manusia. Namun menurutnya, risiko kematian akibat Covid-19 akan lebih tinggi jika dialami oleh penderita diabetes.
“Karena gula telah membuat tubuh rusak, kekebalan penderita diabetes rendah. Terus dimasukkan lagi oleh Covid-19, tingginya fatalitas,” katanya.