Manchester – –
Liverpool ternyata tidak mendapatkan poin penuh saat kami bertemu Manchester City. Tapi untuk manajer Jürgen Klopp, Jalannya pertarungan sangat seru dan intens sejak awal.
Kedua tim yang menguasai Inggris selama tiga tahun terakhir ini bertemu pada Minggu malam (11/8/2020) di Etihad Stadium. Manchester City versus Liverpool. Ketegangan dalam permainan sempat meningkat sejak beberapa menit pertama karena kedua tim bermain ofensif.
Liverpool memimpin dengan tendangan penalti Mohamed Salah di menit ke-13 dan kemudian memblok pertahanan kota. Namun, setelah 25 menit, tuan rumah lolos dari tekanan.
Mereka bahkan menyamakan skor pada menit ke-32 melalui Gabriel Jesus. City punya peluang untuk memimpin saat mendapat penalti pada menit ke-43, namun eksekusi Kevin De Bruyne meleset dari sasaran.
Di babak kedua kecepatan permainan melambat dan kedua tim bermain aman. Tak ada peluang berbahaya yang tercipta di babak kedua, sehingga hasil 1-1 bertahan.
Hasil ini tentu mengecewakan Klopp, karena Leicester City tidak berhasil memimpin klasemen. Namun, Liverpool telah bermain bagus untuk mengurangi agresivitas City, terutama di kandang sendiri.
City hanya melakukan tujuh upaya dengan dua gol, menurut Opta, sementara Liverpool membuat sepuluh upaya dengan tiga gol.
“Sejujurnya ini adalah pertandingan sepak bola yang hebat. Dua tim terbaik siap untuk pertempuran sengit – tingkat energi kedua tim luar biasa. Anda bisa melihat para pemain sangat lelah setelah 10-15 menit. Saya pikir ini adalah duel. dengan City, di mana mereka tidak memiliki banyak. “Mereka juga tidak memiliki banyak peluang yang jelas dan tim pantas dipuji,” kata Klopp BBC Sports.
“Cara para pemain memulai permainan sangat, sangat bagus. Kami memiliki banyak momen serangan balik. Begitu banyak. Sayangnya kami tidak bisa menyelesaikannya,” lanjutnya.
“Mengubah sistem melawan City … para pemain ingin mendengarkan, beradaptasi, dan tampil dengan baik. Kami bisa menciptakan banyak peluang emas dalam beberapa kesempatan.”
(mrp / adp)