Jakarta, CNN Indonesia –
Lembaga Penerbangan Nasional (LAPAN) mengetahui berbagai macam kondisi cuaca kosmos apa yang bisa berdampak bumi.
Sebab cuaca antariksa juga merupakan fenomena astronomi yang berdampak signifikan terhadap sistem teknologi antariksa dan ruas Bumi, ”kata Clara Y. Yatini, Direktur LAPAN Antartika Science Center, mengutip Antara, Selasa (1/9).
Dia mengatakan LAPAN perlu mewaspadai cuaca antariksa karena cuaca antariksa berasal dari matahari dan bintang-bintang di pusat tata surya terkadang dapat mengeluarkan partikel yang jelas mempengaruhi bumi.
Dia mencontohkan emisi partikel yang dapat mempengaruhi bumi, yaitu coronal mass ejection (CME) atau coronal mass ejection.
Ia mengatakan, jika massa korona sampai ke bumi, partikel-partikel tersebut akan menyebabkan gangguan pada geomagnetisme dan mempengaruhi pengukuran medan magnet bumi.
Kemudian Clara juga menyebutkan cuaca luar angkasa yang dikenal dengan solar flare atau solar flare, yang dapat memancarkan radiasi berenergi tinggi yang dapat mempengaruhi komunikasi.
Cuaca antariksa berupa bintik matahari tidak memiliki pengaruh langsung terhadap bumi. Namun, bintik matahari terkait erat dengan bintik matahari, sehingga harus dipantau juga.
“Jika ledakan terjadi di lantai atas, maka akan mempengaruhi kondisi di luar angkasa,” kata Clara.
Sementara itu, berbagai efek pecahan peluru partikel dan radiasi matahari dapat memengaruhi satelit di orbit satelit karena satelit akan mengalami hambatan yang lebih besar. Partikel matahari.
“Lalu ada gangguan gelombang radio, kilauan dan bisa juga ada radiasi bagi penumpang pesawat,” ujarnya.
Dan inilah yang sedang kami selidiki, bagaimana radiasi partikel ini memengaruhi penumpang di pesawat, terutama yang terbang melalui kutub, ”tambah Clara.
(antara / DAL)