Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten ritel Lippo Group PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan rugi bersih Rp 823 miliar tahun lalu berdasarkan data penutupan. tidak dicentang. Kondisi ini berbalik dari 2019, saat LPP masih meraup laba bersih Rp 1,34 triliun.
Berdasarkan beban daya tidak dicentang LPPF yang dipublikasikan pada Senin (1/2/2021) di Bursa Efek Indonesia (BEI), juga mencatatkan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) negatif sebesar Rp22 miliar dan EBITDA positif Rp2,21 triliun.
Sedangkan laba kotor tahun lalu minus 54% menjadi 2,82 triliun rupee dari tahun lalu 6,12 triliun rupee.
Dalam hal penjualan kotor tahun lalu, turun 52,3% menjadi Rs. 8,60 triliun, dari Rs. 18,04 triliun sebelumnya.
Dibandingkan Desember 2019, total neraca meningkat Rp 1,54 triliun menjadi Rp 6,37 triliun menjadi Rp 4,83 triliun.
Dalam dokumen presentasi oleh Miranti Hadisusilo, sekretaris perusahaan dan direktur hukum LPPF, hingga akhir tahun 2020 perseroan memiliki total 147 cabang, termasuk 23 Gera dalam pemantauan kinerja.
Pada kuartal keempat tahun 2020, perusahaan menutup 6 cabang dan menutup 25 cabang setiap tahunnya. Penutupan 25 cabang ini mencakup 12 cabang di Q1-Q3, 7 cabang yang tidak menguntungkan (juga pada periode Q1-Q3) dan hingga 6 cabang di Q4-2020.
Keenam Geri tersebut adalah cabang Mahahari di Lippo PLZ MAL Yogja, Lippo MAL Kuta, BGR Keboen Raya, Lippo PLZ MAL Gresik, Mayofield TC KWG dan cabang Matahari di GTC TC Makassar.
(Tas tas)