JAKARTA – Lubang hitam atau lubang hitam Kabarnya tiba-tiba menghilang. Pencarian dengan observatorium sinar-X dan teleskop luar angkasa Hubble dari badan antariksa AS (NASA) tidak dapat menemukannya.
NASA mengumumkan bahwa lubang hitam ini seharusnya berada di pusat galaksi Abel 2261, yang berjarak sekitar 2,7 miliar tahun cahaya dari Bumi, seperti yang tertera di situs resminya. NASA, Rabu (23.12.2020)
(Baca Juga: Astronot Berhasil Menanam Lobak Di Luar Angkasa Untuk Pertama Kalinya)
Meskipun mencari dengan observatorium sinar-X dan Teleskop Luar Angkasa Hubble, para astronom tidak memiliki bukti bahwa lubang hitam ini, yang diperkirakan memiliki berat 3 hingga 100 miliar kali massa Matahari, dapat ditemukan di mana saja.
Menurut NASA, hampir setiap galaksi besar di alam semesta memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya, yang massanya satu juta atau miliar kali lipat massa matahari.
Karena massa lubang hitam pusat biasanya mengikuti massa galaksi itu sendiri, para astronom memperkirakan bahwa galaksi di pusat Abell berisi 2.261 lubang hitam supermasif yang menyaingi bobot beberapa lubang hitam terbesar yang diketahui di alam semesta.
Menggunakan data Chandra dari 1999 dan 2004, para astronom mencari tanda-tanda lubang hitam supermasif di pusat galaksi pusat Abell 2261.
Mereka mencari material yang terlalu panas yang jatuh ke lubang hitam, menghasilkan sinar-X, tetapi tidak dapat melihat sumbernya.
Menggunakan pengamatan Chandra yang lebih baru dan jangka panjang dari tahun 2018, tim yang dipimpin oleh Kayhan Gultekin dari University of Michigan di Ann Arbor melakukan pencarian lebih dalam untuk lubang hitam di pusat galaksi.
Mereka juga melihat penjelasan alternatif yang mengeluarkan lubang hitam dari pusat galaksi induk. Peristiwa ini kemungkinan disebabkan oleh penggabungan dua galaksi membentuk galaksi yang diamati, disertai dengan lubang hitam pusat di setiap galaksi yang telah bergabung menjadi lubang hitam yang sangat besar.
(Baca Juga: Perusahaan Ini Membayar Rs 14.000 Dari NASA Untuk Mengumpulkan Batu Dari Bulan.)
Sampai saat ini, para astronom belum menemukan bukti pasti rekoil lubang hitam, dan tidak diketahui apakah lubang hitam supermasif bahkan cukup dekat untuk menghasilkan gelombang gravitasi. Sejauh ini, para astronom hanya memeriksa penggabungan lubang hitam, yang jauh lebih kecil.
(amr)