Pembeli dari Qatar mengatakan mereka mendukung keputusan beberapa pengecer untuk menghapus produk Prancis dari rak mereka. (Bunga bakung: Setelah Nabi Muhammad, Charlie Hebdo Menghadirkan Karikatur Erdogan Cabul)
“Saya memuji keputusan al Meera dan berharap perusahaan lain akan mengikuti,” kata Jassim Ibrahim Shahbeek, mengacu pada salah satu jaringan supermarket terbesar di negara itu.
“Itu adalah senjata paling ampuh yang kami miliki saat ini,” katanya. Al Jazeera, Rabu (28/10/2020).
Omar Mbarak al-Ali, warga Doha lainnya, mengatakan keputusan boikot itu mencerminkan posisi rakyat negaranya. “Saya berharap boikot akan sampai ke pejabat Prancis dan tentu saja membuat perbedaan,” katanya.
Selain Qatar, seruan untuk memboikot produk Prancis juga bergema di Arab Saudi, Kuwait, Aljazair, Sudan, Palestina, Maroko, Bangladesh, Pakistan, dan Turki. (Bunga bakung: Kartun Erdogan Cabul, Charlie Hebdo, Reaksi Turki)
Sebelumnya, Duta Besar Prancis untuk Swedia, Etienne de Gonneville, menyatakan negaranya sebagai negara Muslim. Komentar mengejutkan itu muncul ketika gerakan barang Prancis merajalela di negara-negara Arab dan Muslim memprotes kartun yang menghina Nabi Muhammad. (Bunga bakung: Berikut adalah daftar produk Prancis yang bisa diboikot dunia Muslim)
Negara yang dipimpin oleh Presiden Emmanuel Macron ini menjadi sorotan dunia Muslim setelah seorang guru sejarah bernama Samuel Paty menyajikan kartun yang menghina Nabi Muhammad kepada murid-muridnya saat berdiskusi tentang kebebasan. ekspresi di kelas. Guru itu dibunuh dan dipenggal oleh pengungsi Chechnya di pinggiran Paris saat korban kembali dari sekolah tempatnya mengajar pada 16 Oktober.