Surabaya – –
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya selama ini fokus untuk mencegah penyebaran COVID-19. Dia tidak terlalu memperhatikan berita Mutasi Corona Surabaya.
“Tidak apa-apa. Biar saya waspadai virusnya. Yang perlu dilakukan sekarang adalah memutus rantai (penyebaran COVID-19),” kata Risma kepada wartawan, Selasa (9 Januari 2020).
Risma mengatakan yang terpenting untuk saat ini adalah masyarakat harus mengikuti protokol kesehatan untuk menghentikan penyebaran COVID-19 di Surabaya.
“Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan lalu tetap bersih. Oke,” tambah Risma.
Menurut Risma, mutasi virus corona tidak ada di wilayah mereka. Pihaknya akan terus fokus mencegah penyebaran COVID-19 dan pemulihan ekonomi di Surabaya.
“Gimana caranya? Virusnya gak kelihatan gimana,” lanjut Risma.
Sebelumnya diberitakan selain mutasi D614G, virus korona juga telah bermutasi menjadi korona lain yang sangat jarang ditemukan, yakni tipe Q677H. Pakar biomolekuler Universitas Airlangga (Unair), Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih, mengaku mutasi ini baru ada di Surabaya.
“Ada dua mutan yang saling berdekatan dan dari peta sebaran di Indonesia hanya ada yang baru di Surabaya,” kata Ni Nyoman yang juga Pembantu Rektor I Unair di detik.com, Minggu (30/8).
(Matahari / mandi)