Roket Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang mendukung misi ke bulan pada tahun 1966 diketahui telah mendekati Bumi. Penguat bus yang dikutip Sindonews diidentifikasi 54 tahun lalu sebagai roket tua dari misi pendaratan yang gagal di bulan.
Roket tersebut memiliki panjang 10 meter termasuk nosel motor dan diameter 3 meter. Untuk memastikannya, peneliti perlu mengidentifikasi objek tersebut.
Seorang peneliti bernama Dr. Chodas berspekulasi bahwa asteroid SO 2020 sebenarnya adalah roket Centaur yang mendorong NASA Surveyor 2 ke bulan.
Pesawat akhirnya jatuh ke sisi bulan ketika salah satu mesin gagal menyala saat sedang bergerak. Sementara itu, rudal menjadi puing-puing makhluk luar angkasa dan mengorbit matahari.
Roket tersebut akhirnya terlihat oleh teleskop di Hawaii pada bulan September. Namun, para peneliti memandang kendaraan itu sebagai asteroid yang akan memasuki orbit Bumi.
Dikutip dari Matahari ketika ditemukan, berbagai fitur menyebabkan objek tersebut adalah roket dan bukan asteroid. Yang pertama adalah kecepatannya hanya 1400 km / jam, yang sangat lambat menurut standar batuan luar angkasa.
Selain itu, pergerakan di luar angkasa berbeda dengan pergerakan asteroid. Karena misilnya hanya kosong, dosisnya ringan.
Roket tersebut diperkirakan akan mengorbit bumi selama empat bulan mulai November. Menurut Chodas, benda tersebut diragukan akan kembali ke bumi.
Chodas mengatakan bahwa mungkin ada lusinan asteroid “palsu”, tetapi pergerakannya tidak tepat atau bercampur dengan objek lain, sehingga sulit untuk menentukan identitasnya.
Baca juga: Mengapa lunar supermoon terlihat lebih besar?
(ahl.-)