Jakarta – –
Mantan gelandang top Cesc Fabregas mengungkapkan hubungannya dengan Maurizio Sarri saat masih aktif Chelsea. Ada satu hal yang membuat Fabregas tidak senang.
Fabregas dilatih oleh Sarri hanya setengah musim sebelum pindah ke AS Monaco pada pasar musim dingin 2019. Pemain berusia 33 tahun itu hanya bermain 16 kali setelah digulingkan oleh Jorginho yang didatangkan dari Napoli untuk membantu taktik sang pelatih.
Meski sebelumnya Fabregas memiliki karir gemilang di blues. Setelah pindah ke musim 2014-15, pemain yang pernah bermain untuk Arsenal dan Barcelona itu membantu Chelsea memenangkan dua gelar Liga Inggris dan satu Piala FA.
Fabregas menggambarkan pengalamannya di Sarri. Menurut Fabregas Sering adalah pelatih yang kaku dan percaya takhayul.
“Dia ingin memainkan Jorginho yang ambil bagian Chelsea Dengan 60 juta euro, tentu saja tidak cukup bagi saya untuk hanya bermain di Piala Liga dan Liga Europa. Selama itu saya selalu menjadi rookie dan akhirnya saya meninggalkan Chelsea, ”kata Fabregas Tuttosport.
“Sarri adalah pelatih yang bagus, tapi dia memiliki kepercayaan yang kuat pada taktik. Dia sangat percaya takhayul dan sulit untuk berubah pikiran. Misalnya, dia selalu ingin kami para pemain Chelsea berlatih pada pukul 3 sore. Itu salah satunya waktu yang buruk. untuk pemain game keluarga seperti saya. “
“Kami tidak melihat anak-anak sepanjang hari. Mereka pergi ke sekolah di pagi hari dan tidur ketika kami pulang setelah pelatihan. Suatu hari kami memintanya agar kami dapat berlatih di pagi hari. Dia berkata kami harus berlatih.” Jam 3 sore, karena seorang profesor di Pisa telah membuktikan bahwa ini adalah waktu terbaik untuk tubuh. Tapi yang saya tahu tentang setiap pemain penting untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga mereka, ”kata Fabregas.
Maurizio Sarri pergi, ke Juventus setelah tur Chelsea menjuarai Europa League 2019. Saat ini, Sarri masih menganggur usai dipecat Juve meski sukses mempersembahkan Scudetto kesembilan secara beruntun.
(rin / krs)