Tim tersebut juga mengabadikan peristiwa penjelajahan Chang’e-5 di bulan Lunar Reconnaissance Orbiter Camera (LROC) . Pesawat ruang angkasa NASA dapat menemukan aset China di Oceanus Procellarum, Ocean of Storms, dan sedang mempersiapkan LROC untuk terbang di atas keesokan harinya.
Space.com Diberitakan, gambar tersebut memperlihatkan Chang’e 5 Lander di tengah tiga kawah. Sistem otomatis membantu pesawat ruang angkasa menghindari bahaya pendaratan yang aman.
Daerah yang relatif datar di dekat pendarat Chang’e 5 diciptakan oleh lahar basal. Meskipun unit basal ini berusia lebih dari satu miliar tahun, diyakini jauh lebih muda dari landasan pendaratan Apollo, yang berusia lebih dari 3 miliar tahun.
Oleh karena itu, sampel sangat menarik bagi para ilmuwan yang ingin mengetahui mengapa wilayah ini lebih aktif secara vulkanik daripada kebanyakan tempat lain di bulan belakangan ini.
Gambar diambil sebelum kendaraan pendakian Chang’e 5 meluncur dari permukaan dengan sampel yang terkumpul. Kendaraan pendaki mengalami pertemuan spektakuler dan berlabuh dengan pengorbit Chang’e 5 dan menyerahkan sampelnya. Chang’e 5 akan memulai perjalanannya ke Bumi akhir pekan ini.
Misi pengembalian sampel Chang’e 5 diperkirakan hanya berlangsung 23 hari. Misi berakhir dengan pendaratan di Mongolia Dalam pada 17 Desember 2020.
LRO kini telah berada di orbit bulan selama belasan tahun. Pesawat telah memetakan bulan dalam definisi tinggi selama lebih dari 11 tahun saat mencari tanda air di bulan. (Baca juga: Hasil penyisihan grup Liga Champions, Rabu (9/12/2020); MU kalah, duel PSG terhenti )
(iqb)