Pesawat luar angkasa China berhasil mengumpulkan materi bulan.
China telah menginvestasikan triliun rupiah dalam biaya tambahan untuk program eksplorasi luar angkasa yang dipimpin militer. Harapannya adalah mereka akan memiliki stasiun luar angkasa berawak pada tahun 2022 dan berencana mengirim orang ke bulan.
Dalam konteks ini, badan antariksa China mengumumkan bahwa pesawat ruang angkasa Chang’e-5 melakukan pendaratan di bulan pada Selasa (1 Desember) dan kini telah menyelesaikan misi untuk mengumpulkan batuan dan debu bulan.
Pesawat luar angkasa tak berawak mengumpulkan sekitar dua kilogram material dari daerah yang belum pernah dijelajahi oleh manusia sebelumnya, yang dikenal sebagai Oceanus procellarum atau “Ocean of Storms” – dataran lava yang sangat besar, menurut jurnal sains Nature.
Pengambilan sampel untuk penelitian ilmiah
Para ilmuwan berharap sampel tersebut akan membantu mereka memahami asal usul bulan, formasi, dan aktivitas vulkanik di permukaannya.
Awal pekan ini, media pemerintah setempat melaporkan bahwa China akan menjadi negara ketiga, setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet, yang mengumpulkan sampel dari bulan jika misinya berhasil.
Sampel bahan bulan ini adalah percobaan pertama yang dilakukan pada tahun 1976 setelah misi Luna 24 di Uni Soviet.
Pada Rabu malam (12 Februari), sampel bahan bulan dikemas dalam wadah khusus dan mendarat di wilayah Mongolia Dalam di Tiongkok utara. “Penelitian ilmiah berjalan sesuai rencana,” kata badan antariksa tersebut, tanpa memberikan rincian apapun.
ha / gtp (AFP)
Penolakan:
Berita ini merupakan kerjasama Republika.co.id dan Deutsche Welle. Deutsche Welle bertanggung jawab atas hal-hal yang berkaitan dengan penulisan, foto, grafik, video, dan konten berita umum.