Planet Lava K2-141b merupakan salah satu planet di tata surya yang unik dan khas. Keunikan itu cenderung mengarah pada sesuatu yang ekstrim dan mengerikan. K2-141b adalah planet ekstrasurya yang tidak dapat ditinggali makhluk hidup.
Karena di planet ini terdapat yang ekstrim yaitu magma atau lava berupa lautan dengan kedalaman mencapai 100 kilometer.
Faktanya, planet ini penuh dengan angin supersonik dengan hembusan atau kecepatan 5.000 kilometer per jam. Sangat berbeda dengan beberapa planet yang telah ditemukan para astronom.
Baca Juga: Planet Mars Dekati Bumi Mulai 6 Oktober, Pertanda Apa?
Planet Lava K2-141b
Semua bagian tata surya memiliki sifat dan keunikannya masing-masing, termasuk bintang, komet, asteroid, dan planet. Salah satu yang baru-baru ini ditemukan para astronom adalah exoplanet K2-141b.
Mulailah dari website McGill University jika planet ini termasuk salah satu planet paling ekstrim dengan kondisi yang mengerikan. Faktanya, sangat mengerikan bahwa planet ini tidak dapat dihuni seperti bumi.
Planet ekstrasurya ini memiliki lautan lava sedalam ratusan kilometer dan angin supersonik dengan hembusan lima ribu kilometer per jam. Penelitian di salah satu planet ini menggunakan simulasi komputer untuk memprediksi keadaan sebuah planet seukuran Bumi.
Dari hasil penelitian mereka, diketahui bahwa planet Lava K2-141b memiliki lautan, permukaan planet, dan atmosfernya terdiri dari batuan yang dapat menguap dan menghasilkan hujan batuan yang kembali ke planet tersebut.
Kondisi cuaca ekstrem ini secara bertahap dan permanen diprediksi oleh penelitian untuk mengubah permukaan dan atmosfer planet larva ini dari waktu ke waktu.
“Penelitian ini adalah yang pertama mengungkapkan prediksi tentang kondisi cuaca K2-141b yang dapat kami buat. Kami melakukan deteksi ini dari jarak ratusan tahun cahaya dengan teleskop generasi berikutnya. Ambil Teleskop Luar Angkasa James Webb, misalnya.” kata ketua peneliti, mahasiswa PhD Giang Nguyen.
Kondisi cuaca planet K2-141b
Planet Lava K2-141b sangat dekat dengan bintangnya. Kemudian secara kontinyu dipegang pada posisi dengan sisi yang sama oleh gravitasi sehingga memanas. Kemudian para ahli menemukan bahwa sekitar dua pertiga permukaan K2-141b terkena sinar matahari yang tak berujung.
Artinya, sepertiga permukaan berada pada suhu dingin hingga -200 derajat Celcius. Di sisi panas K2-141b, kemudian bersuhu sekitar 3.000 derajat Celcius.
Keadaan ini tidak hanya mampu melelehkan bebatuan di planet ini tetapi juga menguapkannya ke luar angkasa. Ujung-ujungnya, itu menciptakan atmosfer tipis di beberapa bagian permukaannya.
“Penemuan ini berarti bahwa atmosfer di bagian luar laut lava mungkin sedikit mengembang. Hal ini memudahkan kita untuk mengidentifikasi dengan teleskop luar angkasa,” kata Profesor Nicolas Cowan, salah satu penulis studi tersebut.
Baca Juga: Planet Super Panas WASP-189b Berwarna Biru Mampu Melelehkan Besi
Siklus planet K2-141b
Kondisi panas di planet Lava K2-141b membuat atmosfer batuan mengalami pengendapan layaknya air di bumi.
Air menguap dalam siklus bumi dan naik ke atmosfer. Kemudian uap air mengembun dan jatuh kembali menjadi hujan.
Demikian pula halnya dengan silikon monoksida, natrium, dan silikon dioksida di planet K2-141b.
Siklus yang terjadi di planet Lava, uap air yang dihasilkan oleh bebatuan tersebut akan menguap dan pergi ke sisi bagian malam yang sangat dingin melalui angin supersonik.
Kemudian bebatuan itu jatuh kembali seperti hujan menjadi lautan magma. Selain itu, bebatuan tersebut tersapu kembali ke sisi panas atau siang hari dari exoplanet ini. Batuannya menguap lagi dan seterusnya.
Ilmuwan juga menjelaskan bahwa siklus cuaca di atmosfer planet Lava K2-141b tidak stabil dan berbeda dengan kondisi Bumi. Misalnya, aliran magma ke sisi panas atau siang hari K2-14b lambat, yang pada akhirnya dapat mengubah permukaan planet.
“Semua bagian planet ini adalah bebatuan, termasuk bumi. Planet ini bermula sebagai dunia cair, yang kemudian dengan cepat mendingin dan mengeras,” kata Profesor Cowan. “Ini adalah pemandangan langka dalam proses evolusi planet Lava K2-141b ini.” (R10 / HR Online)
Editor: Jujang