RUSIA – Saat ini pertempuran memperebutkan wilayah bukan lagi sebuah pulau, tetapi telah menginvasi ruang angkasa. Beberapa waktu lalu, Rusia baru saja mengklaim kepemilikan Venus.
Klaim ini dibuat oleh kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin. Rusia adalah negara pertama dan satu-satunya yang mendaratkan pesawat luar angkasa di Venus.
“Kami percaya Venus adalah planet Rusia, jadi kita tidak boleh tertinggal, “katanya, dikutip dari itu CBS News, Senin, 21 September 2020.
BACA JUGA: Bantah terobosan Natuna, China mengklaim kapalnya layak untuk patroli
Pernyataan itu tampaknya mengingatkan prestasi masa lalu Rusia dalam eksplorasi ruang angkasa. NASA pergi ke Venus untuk pertama kalinya pada tahun 1962 untuk misi mengukur permukaan Venus.
Namun, Rusia adalah negara pertama yang mendarat di permukaan planet delapan tahun kemudian. Kapal luar angkasa Venera 7 berhasil mendarat, meski akhirnya meleleh dalam hitungan detik.
Penggantinya, Venera 9, menangkap pengambilan gambar pertama dan satu-satunya yang berhasil dari perspektif permukaan tanah Venus.
Klaim ini muncul tak lama setelah tim peneliti Inggris dan Amerika meneliti penemuan gas fosfin di Venus. Nampaknya hal ini turut memperkuat Rusia untuk terus mengeksplorasi planet ini.
BACA JUGA: India bertarung dengan China dan membeli 33 pesawat tempur Rusia
program Inisiatif terobosan Dengan bantuan miliarder kelahiran Rusia Yuri Milner, dia mengatakan siap mendanai studi tentang kemungkinan kehidupan primitif di Venus. Riset ini dipimpin oleh seorang peneliti Massachusetts Institute of Technology bernama Sara Seager.
Bulan lalu, Rogizin mengatakan bahwa Venus jauh lebih menarik daripada Mars. Pernyataan tersebut berbeda dari sebagian besar misi luar angkasa di sejumlah negara yang berfokus pada planet keempat.
Hanya mempelajari Venus dapat membantu para peneliti memahami bagaimana menghadapi perubahan iklim di Bumi.
(viva)