khaskhabar.com: Kamis, 8 April 2021, 11:17
Jarkata | Korban tewas akibat siklon tropis Seroja di provinsi Nusa Tenggara timur Indonesia telah meningkat menjadi 138 dalam tanah longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah memberikan informasi tentang hal ini. Menurut laporan Kantor Berita Xinhua, kepala agensi Doni Monadre menemukan 67, 25, 32, 5, 4, 2 kematian dari Puvi Floors, Alor, Lenbata, Kupang, Malaka dan Sabu Raijua. Padahal, Kota Kupang dan Nagada masing-masing mencatat satu kematian.
Monadre menambahkan, “Proses ekstraksi adalah yang paling sulit di Lambata dan Ellore. Kami harus menggunakan ekskavator dan truk untuk memindahkan batu besar.”
Badan Meteorologi, Ilmu Iklim dan Geofisika mengatakan, setelah datangnya badai tropis dahsyat Saroja di Laut Sabu dan di tenggara provinsi Nusa Tenggara pada 5 April, hujan deras disertai angin kencang dan ombak, hingga ketinggian dari 6 meter di AS naik ke laut.
Meskipun Seroja bermigrasi dari wilayah Indonesia, pengaruhnya akan terlihat di beberapa provinsi di selatan negara itu selama beberapa hari ke depan.
“Warga Bali, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Madhyam Jawa diawasi secara ketat,” kata Dwarkorita Karnavati, Direktur Badan Meteorologi dan Ilmu Geofisika.
Saroja adalah badai tropis ke-10 yang melanda Indonesia sejak 2008, meskipun dampaknya paling terlihat karena juga terkena longsor.
– IANS
Baca ini juga – Klik di sini untuk membaca berita negara bagian / kota Anda di depan koran.